Welcome to my blog ➡ Hanimasnurhutama.blogspot.com

Rabu, 10 Oktober 2012

Sejarah Pasar Argosari

Pasar Argosari
Pasar Argosari terletak tepat di jantung Kota Wonosari, sekitar 500 meter ke arah timur dari pemda Gunungkidul dan Alun-Alun Wonosari. Merupakan pusat perekonomian di Gunungkidul dan merupakan pasar tradisional terbesar di Gunungkidul.
Walaupun pasar ini adalah pasar tradisional namun sudah dikelola secara modern. Lupakan tentang pasar tradisional yang identik dengan becek dan bau yang berasal dari bermacam-macam sumber. Pasar ini cukup bersih, terdapat layanan kesehatan yang gratis, sudah disediakan banyak tempat sampah, juga pengelolaan sampah yang baik. Tidak salah jika Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2011 lalu menetapkan pasar ini sebagai salah satu dari 10 pasar sehat yang berada di berbagai provinsi di Indonesia. Berdiri di atas tanah dengan luas sekitar 16.578 meter persegi, pasar ini memiliki 265 kios, 72 los, 2 kantor pengelola, dan 1 pos keamanan. Dibangun di tahun 1966 pasar ini diberi nama Argosari, yang terdiri dari 2 kata. Yaitu Argo : Bukit dan Sari : Indah. Maka Pasar Argosari berarti Pasar yeng terletak diatas bukit yang indah. Sempat lumpuh total saat terjadi gempa bumi sebesar 5.9 SR yang menimpa Provinsi Yogyakarta pada tahun 2006, padahal saat itu belum genap satu tahun di renovasi. Pemerintah Daerah Gunungkidul merenovasi kembali seluruh bangunan karena hampir seluruh bangunan mengalami kerusakan dan akhirnya dapat difungsikan lagi pada tahun 2007.
Tidak seperti pasar tradisional lainnya yang menggunakan penanggalan jawa ( pon, wage, kliwon, legi, pahing ) untuk hari bukanya. Pasar ini buka setiap hari selama 24 Jam, Hanya saja, pada malam hari yang beroperasi hanya pedagang makanan, sembako dan rempah-rempah yang berada di lantai 2. Sementara para pedagang pakaian dan kios-kios lainnya yang berada di lantai 1 hanya beroperasi dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Pasar ini terdiri dari 2 lantai, di lantai pertama sisi timur dikhususkan untuk pedgang pakaian, sementara sisi barat ditempati oleh penjual sembako, buah-buahan dan warung nasi. Pada bagian depan banyak ditempati oleh penjual elektronik dan pedagang Emas. Di lantai atas di sisi kanan atau kiri diisi oleh pedagang sayuran dan pedagang hasil bumi lainnya, bagian belakang lantai ini dipakai oleh para penjual ikan, daging dan ayam.
Sarana prasarana di tempat ini juga sudah sangat bagus. Keperluan MCK, mushola, dan tempat parkir yang luas sudah disediakan. Karena berada di pusat kota, anda tidak akan susah menemukan ATM yang berada disekitar pasar ini. Pengelola pasar juga melarang adanya pengamen untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung atau pedagan dalam bertransaksi. Akses menuju pasar ini cukup mudah, jika anda sampai di terminal Wonosari akan banyak angkutan umum yang menghubungkan ke pasar ini. Tetapi jika anda datang dari kawasan timur dan menggunakan kendaraan pribadi, berhati-hatilah karena jalan di depan pasar ini pada  hanya jalan searah dari barat. Anda bisa memutar melalui jalan sumarwi – taman bunga – kemudian Alun-Alun Wonosari. Tidak ada tiket masuk di pasar ini, anda hanya akan dikenakan biaya parkir.
Makanan tradisional seperti Gathot dan Thiwul yang masih hangat dapat anda temukan di pasar ini pada waktu pagi hari. Akan tetapi jika ingin menemukan suasana yang santai, datanglah ke pasar ini selepas pukul 8 malam. Anda akan banyak menemukan warung-warung makan lesehan yang menawarkan berbagai macam menu seperti bakmi jawa, pecel lelel, ayam penyet, ataupun angkringan dan masih banyak lagi.
pasar ARGOSARI WONOSARI merupakan pasar tradisional terbesar di Kab GK,
Pasar terletak tepat di jantung kota WONOSARI.
Menurut sejarah, pasar tradisional yg di bangun pada th 1966 ini dinamakan pasar
ARGOSARI karena lokasinya di atas perbukitan.
Kata ARGOSARI berasal dari 2 kata ARGO(bukit) SARI(indah)
Jadi dapat di artikan pasar di atas bukit indah.
Nikmati suasana malam di Gunungkidul.

0 komentar:

Posting Komentar